Lama tidak posting , kali ini Ville Sehat berbagi hasil
talkshow kesehatan Hidup Sehat dengan
Makanan Sehat. Setiap orang menginginkan
tubuh yang sehat. Tubuh sehat tentunya membuat kualitas hidup jadi lebih baik
dan membuat orang berumur yang panjang. Banyak cara dilakukan untuk mendapatkan
tubuh sehat. Namun sayang, masih banyak orang yang salah kaprah mengartikannya.
Tidak sedikit orang yang mengaitkan hidup sehat dengan biaya mahal. Padahal
dengan cermat memilih makanan, hidup sehat pasti didapat.
Yayasan Brahma Kumaris bekerjasama dengan Yayasan Bali Wahana Sehat dan Kita Art Community, mengupas gaya hidup sehat dalam sebuah talkshow. Acara talkshow yang diadakan akhir bulan Mei kemarin mengangkat tema "Hidup Sehat dengan Makanan Sehat". Pembicaranya Dr. Drs. Susianto, MKM seorang ahli gizi sekaligus koordinator International Vegetarian Union untuk Asia Pasifik.
"Hidup sehat itu gampang. Hanya dengan memenuhi kebutuhan gizi seimbang, nutrisi yang cukup, olah raga teratur tubuh sehat pasti bisa didapat. Cukup berpatokan pada piramida gizi seimbang," terang Dr. Susianto mengawali pembicaraan.
Berdasarkan piramida gizi seimbang, manusia memerlukan nasi sebagai sumber karbohidrat dan energi. Kemudian dilengkapi dengan sayuran dan buah, baru setelah itu protein yang dibagi ke dalam dua jenis, nabati dan hewani. Di puncak piramida adalah susu. Banyak orang berpikir protein hanya bisa didapat dari daging saja, padahal protein juga bisa didapat dari makanan nabati seperti kacang-kacangan.
"Manusia tidak butuh protein hewani. Karena dengan protein nabati saja sudah mencukupi kebutuhan protein setiap harinya. Tiap 100 gram kedelai sudah menyumbangkan protein sebanyak 334%. Ini hanya dari kedelai lokal, sedangkan untuk kedelai varietas unggul menyumbang protein hingga 46%," tegas Dr. Susianto. "Kadar protein semakin besar ketika kedelai sudah diolah," tambahnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Doktor yang telah menulis dua buku berjudul "The Miracle of Vegan" dan "Diet Enak ala Vegetarian" ini, susu yang berasal dari hewan mengandung asam amino sulfur yang dapat mengikis kalsium pada tulang. Berbeda dengan susu yang berasal dari nabati seperti susu kedelai justru aman bahkan untuk mereka yang intoleran terhadap laktosa.
"Jika Anda berpikir daging memberikan asupan protein terbesar, pemikiran ini salah besar. Karena justru tempe menyumbangkan protein yang lebih tinggi. Bahkan kandungan kalsiumnya 10 kali lebih besar dibanding daging," papar doktor yang meneliti tempe dan berkeliling dunia mengadakan seminar tentang tempe.
Sebelum acara ditutup, Dr. Susianto memberikan pesan kepada yang hadir sore itu "Kurangi pola makan hewani, perbanyak nabati jika ingin sehat. Perlu diingat bahwa tempe adalah super food karena semua nutrisi baik ada di dalamnya," tutup Dr. Susianto mengakhiri acara.
Yayasan Brahma Kumaris bekerjasama dengan Yayasan Bali Wahana Sehat dan Kita Art Community, mengupas gaya hidup sehat dalam sebuah talkshow. Acara talkshow yang diadakan akhir bulan Mei kemarin mengangkat tema "Hidup Sehat dengan Makanan Sehat". Pembicaranya Dr. Drs. Susianto, MKM seorang ahli gizi sekaligus koordinator International Vegetarian Union untuk Asia Pasifik.
"Hidup sehat itu gampang. Hanya dengan memenuhi kebutuhan gizi seimbang, nutrisi yang cukup, olah raga teratur tubuh sehat pasti bisa didapat. Cukup berpatokan pada piramida gizi seimbang," terang Dr. Susianto mengawali pembicaraan.
Berdasarkan piramida gizi seimbang, manusia memerlukan nasi sebagai sumber karbohidrat dan energi. Kemudian dilengkapi dengan sayuran dan buah, baru setelah itu protein yang dibagi ke dalam dua jenis, nabati dan hewani. Di puncak piramida adalah susu. Banyak orang berpikir protein hanya bisa didapat dari daging saja, padahal protein juga bisa didapat dari makanan nabati seperti kacang-kacangan.
"Manusia tidak butuh protein hewani. Karena dengan protein nabati saja sudah mencukupi kebutuhan protein setiap harinya. Tiap 100 gram kedelai sudah menyumbangkan protein sebanyak 334%. Ini hanya dari kedelai lokal, sedangkan untuk kedelai varietas unggul menyumbang protein hingga 46%," tegas Dr. Susianto. "Kadar protein semakin besar ketika kedelai sudah diolah," tambahnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Doktor yang telah menulis dua buku berjudul "The Miracle of Vegan" dan "Diet Enak ala Vegetarian" ini, susu yang berasal dari hewan mengandung asam amino sulfur yang dapat mengikis kalsium pada tulang. Berbeda dengan susu yang berasal dari nabati seperti susu kedelai justru aman bahkan untuk mereka yang intoleran terhadap laktosa.
"Jika Anda berpikir daging memberikan asupan protein terbesar, pemikiran ini salah besar. Karena justru tempe menyumbangkan protein yang lebih tinggi. Bahkan kandungan kalsiumnya 10 kali lebih besar dibanding daging," papar doktor yang meneliti tempe dan berkeliling dunia mengadakan seminar tentang tempe.
Sebelum acara ditutup, Dr. Susianto memberikan pesan kepada yang hadir sore itu "Kurangi pola makan hewani, perbanyak nabati jika ingin sehat. Perlu diingat bahwa tempe adalah super food karena semua nutrisi baik ada di dalamnya," tutup Dr. Susianto mengakhiri acara.
Salam Sehat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar