Dalam setiap diskusi saya bersama para
sahabat tentang bagaimana bisa orang yang begitu baik saat kelahirannya
sekarang bisa mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang telah
mereka lakukan. Dan kesimpulan dari percakapan kami biasanya berakhir pada
sebuah kata ‘Karma’. Berikut saya mau berbagi sedikit mengenai pengertian
‘Karma’ yang saya dapatkan dari rasa haus saya akan pendalaman ‘Karma’ itu
sendiri.
Kata ‘Karma’ telah diberi arti negatif. Dalam
bahasa umum, kebanyakan orang
hampir selalu menghubungkannya dengan
penderitaan, tetapi makna paling sederhana dari 'karma' adalah tindakan. Hukum Ketiga Newton Fisika (setiap
tindakan memiliki reaksi yang sama dan
berlawanan) adalah hukum gerak
fisik. Hukum 'Karma'
adalah metafisis (non fisik)
setara Hukum Ketiga Newton - itu mengacu
pada tindakan dan hasilnya
(buah) atau, cukup, sebab dan akibat.
Kualitas tindakan saya, pikiran yang lebih spesifik menentukan tingkat kebahagiaan pribadi saya. Kodrat kita hari ini adalah hasil dari segala sesuatu
telah kita pikirkan; mereka dibentuk
oleh pikiran kita. Tindakan tidak
begitu banyak menentukan "Buahnya" kembali, tapi kualitas motif
atau niat di balik itulah yang berperan, misalnya dalam tugas sederhana
membeli mobil baru, niat bisa berbeda dalam kasus tiga orang yang berbeda:
• Saya perlu membeli mobil yang baik, ini merupakan kebutuhan mendesak keluarga saya. (perhatian)
• Bagaimana jika saya
tidak mampu membeli model mobil yang istri saya inginkan? (khawatir)
• Dengan mobil baru, yang akan saya beli, saya akan menjadi bahan pembicaraan di kota, rekan kantor saya
benar-benar akan iri pada saya! (ego)
Meskipun tindakan adalah sama dalam setiap kasus, masing-masing sikap akan mengarah ke hasil
yang berbeda. Peran niat menjadi jelas ketika menganalisis perbedaan dalam rasa bersalah antara perwira tentara yang membunuh orang lain sambil melindungi negaranya dan orang lain yang berencana selama berbulan-bulan untuk melakukan pembunuhan keluar dari permusuhan pribadi dan kebencian.
'Karma' dari mengambil kehidupan seseorang adalah sama dalam kedua kasus, tetapi kembalian atau buah dari 'karma'
tergantung pada niat.
Saya yakin setelah membaca tentang pemahaman ‘Karma diatas
semua sahabat dapat menentukan jenis ‘Karma’ apa yang akan para sahabat
action-kan.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar