Bulan Ramadan tinggal hitungan hari. Saat
menjalankan ibadah puasa, salah satu yang menjadi perhatian adalah mengatur
pola makan yang berubah. Bagaimana pola makan sahur dan buka yang tepat supaya
tubuh tetap fit seharian ?
Sahur merupakan start tepat untuk menyiapkan
kondisi tubuh sebelum mulai puasa. Makanan yang disantap saat sahur harus mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi hingga tiba saat berbuka. Kebutuhan nutrisi mencakup
karbohidrat, lemak, protein, vitamin serta mineral. Sebenarnya, mengatur pola makan tidak hanya
dilakukan saat berpuasa. Tapi, juga dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ketika
berpuasa, pola makan berubah dari biasanya. Plus ada jeda panjang antara sahur
dan buka. Karena itu, ada banyak hal yang harus diperhatikan agar tubuh tetap
fit dan bisa melakukan berbagai aktivitas tanpa terganggu.
Kunci pengaturan pola makan saat berpuasa
adalah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Mengapa
karbohidrat kompleks ? makanan-makanan yang mengandung karbohidrat kompleks
sangat penting untuk menjaga kontunuitas energi dalam tubuh. Selain itu,
sifatnya slow release, pengeluaran
gulanya pelan-pelan sehingga menjaga tubuh fit lebih lama.
Makanan apa saja yang mengandung karbohidratkompleks ? Banyak... ada nasi, sayur, buah dan kacang-kacangan. Nasi putih yang
menjadi sumber karbohidrat utama untuk mayoritas orang Indonesia belum tentu
mengandung karbohidrat kompleks. Salah satu solusinya bisa dengan mengurangi
konsumsi nasi putih dan mengganti dengan nasi merah atau nasi jagung yang
mengandung serat lebih tinggi.
Konsumsi sayur dan buah harus diperbanyak.
Keduanya juga sumber utama karbohidrat kompleks. Untuk buah, yang paling banyak
kandungan karbohidrat kompleksnya adalah buah-buahan yang dimakan langsung
dengan kulitnya (misal; apel, pir, kacang hijau, dll). Problem yang sering
dihadapi ketika sahur umumnya malas untuk memasak. Akhirnya, yang disajikan
makanan instan. Itu bukanlah pilihan yang bijak. Sebab, selain faktor makanan
instan memang harus dihindari, alasan lain adalah jenis makanan tersebut hanya
mengandung karbohirat sederhana sehingga penyerapannya lebih cepat. Efeknya,
tubuh jadi cepat lapar.
Satu hal lagi yang mesti diperhatikan saat
sahur adalah menghindari minuman seperti teh, kopi dan
minuman bersoda. Karena minuman jenis ini bersifat diuretik, yaitu mempercepat
pengeluaran cairan tubuh. akibatnya, jadi sering buang air kecil. Paling aman, minum air
putih. Bagaimana dengan saat buka ? Ketika berbuka banyak orang yang “lupa
diri” menyantap makanan sebanyak-banyaknya dengan dalih sudah seharian tidak
makan dan minum. Saat berpuasa, orang cenderung berkompromi, lebih melonggarkan
aturan. Makanan berlemak, bersantan, yang manis-manis, semua disantap,
padahal dalam keseharian mereka sudah
membatasi.
Alhasil, ketika selesai berpuasa mereka baru
menyadari bahwa bobot tubuh bertambah. Padahal sejatinya saat berpuasa apalagi
sebulan penuh, merupakan saat yang tepat untuk proses detoksifikasi racun dan
zat-zat yang tidak penting dalam tubuh. Setelah berbuka, bila ingin menyantap
makanan selingan (diantara berbuka hingga sahur), tetap pilih yang
berkarbohidrat kompleks serta batasi kuantitasnya.
OK, demikian berbagi tips agar tubuh tetap fit
saat berpuasa. Semoga puasanya lancar dan tubuh semakin sehat :)
betul sekali mas, salam kenal
BalasHapusBuat Mas Rudy Hartono salam kenal balik :)
BalasHapus