Page

Selasa, 24 Juli 2012

LOSER

Satu catatan menarik dari bapak Rhenald Kasali yang bertitle LOSER, yang memberi penjelasan tentang mereka yang memiliki jiwa pecundang dan jiwa pemenang. Ville Sehat terdorong untuk membagikannya kepada para sahabat semua.
LOSER adalah julukan bagi orang-orang yang kalah, bukan karena lemah atau tak berdaya, melainkan sikap mental yang dibuat sendiri. Kadang ada juga kontribusi lingkungan yang membentuk seseorang menjadi loser, tetapi sebagai manusia kita punya pilihan, punya sikap: ingin menjadi winner (pemenang) atau membiarkan diri terpedaya oleh sikap yang bermuara pada kekalahan demi kekalahan.
Bapak Rhenald menulis, memahami psychology of loser di Indonesia jauh lebih penting daripada memahami psychology of winner. Itu juga penting bagi pemimpin dan politisi. Argumentasi yang belakangan banyak menuding bahaya ancaman "liberalism", misalnya, perlu melihat apakah kita akan menciptakan manusia-manusia pemenang atau manusia-manusia yang kalah. Apakah orang-orang yang kalah dalam kompetisi karena mereka benar-benar lemah dan terpedaya (sehingga harus dibantu) atau berpura-pura lemah dan sengaja membuat dirinya lemah sehingga benar-benar menjadi loser dan "penumpang" seumur hidup ?
Selanjutnya bapak Rhenald menuliskan perbedaan antara winner dan loser:
WINNER
Seperti apakah orang-orang yang menjadi pemenang dalam pertarungan kehidupan ini ? Perlu dipahami, pemenang bukanlah orang yang tak mau menerima kekalahan, melainkan orang yang tak pernah berhenti. Itulah yang kita sebut dengan ketabahan, determinasi. Kita selalu mengalami ujian dan dalam ujian itu tidak semua diantara kita orang yang sempurna. Bahkan, hasil studi menemukan, orang-orang yang sangat berhasil (over achiever) ternyata menjalani kehidupan tidak dengan fun, melainkan sangat stres dan terlalu memaksa diri. Akibatnya mereka menjadi selfish (egois) karena hanya memikirkan diri sendiri.
Pemenang menjalani kehidupan dengan penuh semangat, tidah mudah putus asa, tidak mengeluh, tidak banyak komplain, tidak menyalahkan orang lain (terhadap kesalahan sendiri) dan tidak membuat alasan. Mereka selalu melihat kemungkinan-kemungkinan jalan keluar dari setiap masalah. Kata-katanya adalah "Ini mungkin sulit, tetapi rasanya bisa" dan ketika melakukan kesalahan langsung berkata "Sayalah yang salah".
Karena itulah, pemenang selalu membuat komitmen, bermimpi besar, berorientasi pada tindakan nyata, mendapatkan kemajuan dan percaya pada spirit sama-sama harus menang. Mereka berpegang teguh pada nilai-nilai, tetapi rela berkompromi untuk hal-hal kecil. Mereka mengatakan, "Sesuatu yang tidak saya inginkan terjadi pada saya, tak boleh dilakukan kepada orang lain".
LOSER
Bagaimana loser ?  Anda tinggal membalikkan semua penjelasan diatas. Mereka mudah menyerah, selalu mengatakan susah, banyak  mengeluh, banyak komplain, menyalahkan orang lain atas kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat sendiri. Meski setiap hari datang terlambat, kalau ditegur, bukannya memperbaiki diri, loser selalu punya alasan untuk membenarkan ketidakdisiplinannya. Akibatnya loser sulit berubah atau memperbaiki kehidupannya. Para loser biasanya memiliki sikap mempersulit orang yang akan berhasil, bicara yang buruk-buruk dan bahkan menolak melakukan tugas-tugas yang tidak ada dalam job description - nya. Ketika melakukan kesalahan mereka akan mengatakan: "Itu bukan karena saya". Mereka tidak melihat "gain" (keuntungan) melainkan "pain" (sakit) nya saja. Mereka percaya kalau menang harus mengalahkan orang lain (win-lose).
Maka jangan heran, sekalipun cantik atau berfisik ganteng, loser semakin hari semakin tak enak dilihat. Mereka senang lempar batu sembunyi tangan, memakai nama samaran dalam berkomentar. Wajahnya kumuh, sinar matanya menghilang, ilmunya kering. Prinsip mereka, orang lain dulu yang memperbaiki diri baru saya.
Sampai disini dulu sharingnya.... Semoga memberi inspirasi :)

1 komentar: