Alkohol dalam ilmu kimia adalah nama yang umum untuk senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrokarbon dan atau atom karbon yang lain. Alkohol sendiri ada bermacam-macam, yang biasa kita jumpai di minuman keras adalah jenis ethyl alkohol atau biasa disebut dengan etanol/alkohol saja. Sedangkan yang disebut dengan spritus adalah methyl alkohol atau sering disebut metanol. Metanol inilah yang dilarang dioplos ke minuman keras, karena dapat menyebabkan kebutaan.
Alkohol yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai molekul sangat kecil dan larut dalam air maupun minyak, sehingga mudah sekali masuk ke dalam aliran darah dan menembus sawar darah otak. Karena itu target utama alkohol adalah otak dan sistem syaraf pusat.
Dosis rendah alkohol memberikan efek relaksasi dan menurunkan ketegangan, inhibisi, konsentrasi dan memperlambat reflek. Pada dosis sedang menyebebkan bicara lambat, drowsy, dan penurunan emosi. Pada dosis tinggi menyebabkan mual, muntah, gangguan pernafasan, penurunan kesadaran, koma bahkan kematian. Bahkan sebuah penelitian baru menunjukan bahwa seseorang yang meneguk minuman keras lebih dari 100 gelas per bulannya lebih potensi memiliki kehancuran otak.
Begitu berbahayanya pengaruh alkohol bagi kesehatan, tapi kenyataannya masih banyak saja kaum remaja yang keranjingan mengonsumsi miras. Belum lagi minuman beralkohol diracik sendiri alias oplosan, contohnya arak oplosan yang menyebabkan kematian bagi peminumnya.
Sangat disayangkan pula ada anak-anak yang sampai putus sekolah gara-gara kecanduan miras. Sebenarnya, jika ditelisik lebih dalam banyak faktor penyebab remaja doyan meneguk miras. Selain akibat frustasi, hilangnya perhatian orang tua dan tak adanya motivasi yang dimiliki juga menjadi penyebab mereka menjadi pecandu miras. Disinilah diperlukan peranan orang tua dan masysarakat, turut serta mengawasi pergaulan anak di rumah dan di lingkungan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa terhindar atau berhenti dari kecanduan miras.
Alkohol yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai molekul sangat kecil dan larut dalam air maupun minyak, sehingga mudah sekali masuk ke dalam aliran darah dan menembus sawar darah otak. Karena itu target utama alkohol adalah otak dan sistem syaraf pusat.
Dosis rendah alkohol memberikan efek relaksasi dan menurunkan ketegangan, inhibisi, konsentrasi dan memperlambat reflek. Pada dosis sedang menyebebkan bicara lambat, drowsy, dan penurunan emosi. Pada dosis tinggi menyebabkan mual, muntah, gangguan pernafasan, penurunan kesadaran, koma bahkan kematian. Bahkan sebuah penelitian baru menunjukan bahwa seseorang yang meneguk minuman keras lebih dari 100 gelas per bulannya lebih potensi memiliki kehancuran otak.
Begitu berbahayanya pengaruh alkohol bagi kesehatan, tapi kenyataannya masih banyak saja kaum remaja yang keranjingan mengonsumsi miras. Belum lagi minuman beralkohol diracik sendiri alias oplosan, contohnya arak oplosan yang menyebabkan kematian bagi peminumnya.
Sangat disayangkan pula ada anak-anak yang sampai putus sekolah gara-gara kecanduan miras. Sebenarnya, jika ditelisik lebih dalam banyak faktor penyebab remaja doyan meneguk miras. Selain akibat frustasi, hilangnya perhatian orang tua dan tak adanya motivasi yang dimiliki juga menjadi penyebab mereka menjadi pecandu miras. Disinilah diperlukan peranan orang tua dan masysarakat, turut serta mengawasi pergaulan anak di rumah dan di lingkungan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa terhindar atau berhenti dari kecanduan miras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar