Diabetes, Pola Hidup dan Nutrisi Harian

Rabu, 01 Agustus 2012
Konon yang menyebarkan wabah diabetes mellitus ke seluruh dunia adalah orang Barat. Sejumlah penelitian membuktikan orang yang bergaya hidup sederhana, seperti orang-orang desa yang hidup dengan cara-cara tradisional, jarang sekali kena penyakit yang juga disebut kencing manis ini.
Penyakit ini justru banyak mampir ke tubuh kaum urban, yang notabene bergaya hidup ala Bule.
Orang-orang Barat itu, misalnya, biasa memakan makanan dan minum minuman yang manis-manis, beralkohol, dan melalui proses pemasakan, seperti roti, kue, cappuccino, es krim, milkshake dan sebagainya.
Tidak jarang pemanis yang digunakan adalah pemanis buatan. Kalaupun asli, bahan itu biasanya telah melewati pengolahan pebrik sehingga telah tercemar bahan-bahan kimia tertentu.
Berikutnya, orang Barat suka menyantap masakan siap saji, sehingga kandungan gizi bahannya telah berkurang. Berkurangnya itu lantaran proses memasak yang serba instant, dengan panas yang tinggi, yang merusak nutrisi-nutrisi penting. Bahkan, proses seperti itu tidak jarang memunculkan zat-zat baru yang bersifat toksik. Jadi, budaya dan pola makan seperti itulah yang menyebabkan kini banyak orang punya daya tahan tubuh yang rendah.
Dan, untuk membuat mata Anda melek tentang itu, berikut ini adalah bukti bahwa masih ada suku yang “primitif” dalam soal makan. Mereka adalah orang-orang Hunza, yang tinggal di lereng Himalaya. Mereka sangat jarang sakit dan mayoritas berumur panjang. Usia rata-rata mereka 120-140 tahun. Hingga saat ini, mereka masih membiasakan diri memakan buah segar, buah kering dan sayuran segar sebagai menu utama mereka. Mereka sangat jarang memakan makanan yang diolah atau dimasak, apalagi diolah di pabrik. Mereka juga jarang memakan daging atau berlemak. Hamper tidak ada yang terkena penyakit “pola hidup” dan penyakit degeneratif seperti asam urat, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Yang lebih mencengangkan, pada usia 85 atau bahkan 100 tahun mereka masih biasa bekerja di lading-ladang dan berolahraga di lapangan, seperti main sepak bola dan sebagainya. Mereka di usia tersebut masih memiliki gigi yang lengkap, tulang yang kokoh dan kulit yang sehat. Mereka tidak bersentuhan dengan makanan instant yang penuh dengan toksin pengawet, pewarna, dan penambah rasa. Jadi rahasia umur panjang mereka terletak pada factor “gaya hidup”. Tetapi bagaimana dengan kita yang sudah terlanjur makan secara tak “steril”? Banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya adalah rutin mengonsumsi makanan kesehatan.
Dalam hal ini hendaknya kita cermat untuk memilih makanan kesehatan yang hendak kita konsumsi, tambah pengetahuan kita mengenai makanan kesehatan sebelum membelinya.
Sahabat semua semoga posting Diabetes, Pola Hidup dan Nutrisi Harian memberi manfaat

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda sedang membaca artikel Kesehatan dengan judul Diabetes, Pola Hidup dan Nutrisi Harian. Diposting pada hari : , rating 4.2. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk anda. Saya ( Bk antara ) mengucapkan terimakasih banyak atas kunjungan sobat. Saya nantikan kunjungan anda berikutnya :)
0 comments:
Posting Komentar

Google+ Add Facebook RSS FEED